Di kafe santai dekat stasiun, kopi baru diseduh, dan gue lagi mikirin tren jaket urban yang lagi ngegas di kalangan pria. Gaya streetwear gak cuma soal logo besar atau warna neon; sekarang ada banyak varian bahan, potongan, dan finishing yang bisa dipakai dari pagi hingga malam tanpa ribet. Jaket urban itu ibarat payung gaya: fungsional, nyaman, dan cukup fleksibel untuk dipadukan dengan item lain yang sudah kamu punya. Yuk, kita ngobrol santai tentang bahan, perawatan, dan ide OOTD jalanan yang tetap keren tanpa bikin dompet menjerit.
Jaket Urban: Tren Pria yang Lagi Ngehits di Kota
Masa kini, jaket urban jadi paket simpel buat pria yang ingin tampil rapi tanpa ribet. Potongan variatif—cropped, oversize, atau regular—semuanya bisa dipakai bareng denim, chinos, atau corduroy. Yang bikin beda: bagaimana jaket itu menyesuaikan cuaca dan mood kita. Bomber dengan lining satin cocok untuk malam dingin, windbreaker ringan pas untuk pergantian cuaca. Warna netral seperti hitam, cokelat, atau hijau zaitun tetap aman; sedikit pop color di inner bisa jadi nyawa gaya sehari-hari. Kita juga perlu memperhatikan bagaimana ukuran dan proporsi torso kita bekerja agar tidak terlihat seperti pakai jaket sekolah lama.
Akan ada lebih dari potongan—kantong fungsional, zip berwarna tembaga, atau quilting halus menambah karakter tanpa berlebihan. Fungsionalitas tetap penting: material anti-air ringan, membran breathable, dan lapisan anti-abrasi di lengan membuatnya nyaman saat cuaca tak menentu. Jadi, di halte bus atau trotoar basah, jaket tetap rapi. Gaya jalanan kini juga lebih inklusif soal ukuran, jadi ada potongan yang pas untuk berbagai bentuk badan, dari slim fit hingga oversized, asalkan kita cocokkan dengan paduan bawah yang tepat.
Bahan Kulit vs Sintetis: Mana Pilihan Tepat?
Kalau soal sentuhan, kulit asli punya magnet: warna makin tua, patina berkembang, dan terasa berkelas setiap disentuh. Tapi harganya bisa bikin kantong jebol. Kulit asli berat, tetapi durability-nya luar biasa jika dirawat dengan benar. Ditambah lagi, karakter alami kulit bersinar seiring waktu, jadi setiap jaket bisa terasa seperti partner setia dalam perjalanan hidup kita.
Kalau kulit sintetis, PU, PVC, atau microfiber, ringan, ramah kantong, dan mudah dirawat. Harganya lebih bersahabat, terutama untuk finishing yang mirip kulit asli. Dari sisi performa, sintetis biasanya lebih tahan air dan tidak cepat menua jika dirawat dengan tepat, tetapi breathability-nya bisa kurang dibanding kulit asli.
Perawatan Jaket Kulit dan Jaket Sintetis: Tips Langkah Demi Langkah
Perawatan jaket kulit itu seperti merawat tanaman hias: sedikit perhatian rutin menjaga daya hidupnya. Setelah dipakai, bersihkan debu dengan kain kering, lalu gunakan sikat halus untuk kotoran. Gunakan leather conditioner setidaknya dua kali setahun. Hindari sinar matahari berlebih, dan simpan di hanger yang lebar. Hindari plastik ketat yang bisa bikin jamur tumbuh jika lembap. Intinya: kulit suka lembap, tidak suka air berlebih, dan butuh napas. Kalau mau, kita bisa tambahkan lapisan tipis minyak kulit untuk menjaga kualitasnya.
Sementara untuk jaket sintetis, perawatan bisa lebih praktis. Cuci dengan tangan menggunakan deterjen lembut, atau pakai siklus delicate di mesin jika labelnya membolehkan. Jangan gunakan pemutih atau pemanas pengering. Biarkan udara mengering secara alami. Gunakan spray water-repellent jika sering basah, simpan di tempat sejuk, dan hindari lipatan terlalu lama. Perawatan sederhana ini menjaga warna tetap hidup dan bentuknya tetap oke. Dan untuk pilihan jangka panjang, sintetis berkualitas tinggi bisa memberikan tampilan mirip kulit asli tanpa beban perawatan yang berat.
OOTD Jalanan: Inspirasi Gaya yang Gak Bikin Kantong Bolong
Mulailah dengan fondasi yang simpel: jaket kulit atau bomber, dipadukan dengan tee putih bersih dan jeans hitam atau chinos abu-abu. Sneakers putih atau boots minimal memberi sentuhan jalanan modern tanpa terasa berlebihan. Aksesoris? Jam tangan sederhana, kacamata, dan tas kecil cukup untuk menjaga proporsi tetap pas.
Untuk cuaca sedang, coba layering praktis: hoodie tipis di bawah jaket kulit, atau windbreaker di atas, dipadukan cargo pants netral dan sneakers bersih. Malam dingin? Tambahkan beanie atau cap, dan scarf tipis jika perlu. Gunakan warna kontras yang tidak terlalu ramai: hitam dengan inner mustard, hijau zaitun, atau burgundy. Eksperimen dengan tekstur: matte versus glossy, denim vs canvas, supaya tidak monoton. Dan kalau ingin contoh gaya, lihat referensi di urbanjacketars.