Sejak beberapa musim terakhir, tren fashion pria bergeser jadi bahasa kota yang praktis dan berani. Jaket urban dan streetwear jadi andalan: layered look, warna netral, detail hardware yang bikin tampilan langsung bisa dipakai jalan. Aku sendiri suka bereksperimen dengan bomber kulit sintetis, parka oversized, atau denim jacket untuk suasana jalanan yang berbeda-beda. Artikel ini mencoba merangkum pengalaman pribadi, review bahan, perawatan jaket kulit dan sintetis, serta beberapa inspirasi OOTD yang mudah ditiru. Kalau kamu pengen cari alternatif atau pilihan potongan, aku sering cek referensi di situs-situs seperti urbanjacketars untuk melihat tren terbaru dan potongan yang cukup universal.
Deskriptif: Jaket Urban Streetwear di Mata Kota
Jaket urban streetwear bisa dibilang bahasa visual dari kota-modern. Siluetnya bervariasi—bomber, coach, parka, hingga trucker—tapi ada benang merahnya: kenyamanan, fungsionalitas, dan kemampuan layering. Warna-warna netral seperti hitam, abu-abu, olive, atau army tone sering jadi dasar karena mudah dipadupadankan dengan tee putih, hoodie tipis, atau knitwear tebal di malam badai. Tekstur material juga menjadi ciri khas: kulit sintetis matte yang sedikit mengkilap, nylon/taffeta yang ringan, atau denim tebal yang bisa patin seiring waktu. Aku pribadi paling suka bomber dengan lining fleece tipis untuk cuaca sedang, karena tampilannya stays sleek tanpa bikin gerah. Patina pada kulit asli juga jadi nilai tambah, meski butuh perawatan ekstra. Intinya, jaket urban bukan sekadar lapisan kenyamanan, melainkan pernyataan gaya yang bisa bertahan dari tren yang berubah-ubah. Salah satu hal yang membuat look ini terasa autentik adalah cara kamu menggabungkan aksesori: beanie, kacamata kotak, atau sneakers berwarna kontras yang tetap tidak berlebihan. Seringkali, beberapa potong jaket dari koleksi favorit bisa jadi tulang punggung wardrobe yang “bercerita” tentang kota tempat kamu berhenti sejenak. Jika ingin melihat contoh potongan yang paling relevan dengan gaya jalanan modern, kisah-kisah di urbanjacketars memberikan gambaran potongan yang praktis dan on-trend.
Pertanyaan: Mengapa Pilihan Bahan Jaket Skin/ Sintetis Sering Dibahas?
Pertanyaan besar bagi banyak penggemar streetwear adalah bagaimana memilih antara kulit asli dan kulit sintetis. Kulit asli punya karakter patina yang unik, daya tahan jangka panjang, dan biasanya terasa lebih “premium” di indera perabaan. Tapi dia juga memerlukan perawatan rutin, tidak favoring cuaca basah, serta harga yang tidak selalu ramah kantong. Sementara itu, kulit sintetis (PU atau PVC) cenderung ringan, lebih ramah lingkungan kantong, mudah dirawat, dan punya finishing yang konsisten dari awal pembelian. Ketahanan airnya sering lebih mudah diatur dengan spray water-repellent, dan perawatannya cukup hanya mengelap dengan kain lembut. Namun, breathability-nya bisa lebih rendah dibanding kulit asli, dan patina alami tidak akan terjadi. Untuk gaya urban yang sering dipakai dalam cuaca berubah-ubah, kedua material punya kelebihan: sintetis cocok untuk look yang rapi dan praktis, kulit asli memberi character yang bisa jadi investasi jangka panjang. Kunci utamanya adalah memahami konteks pemakaian: hari-hari hujan di kota besar mungkin lebih cocok memakai sintetis dengan perlindungan air, sedangkan pertemuan santai di akhir pekan bisa jadi waktu tepat untuk kulit asli yang mulai menunjukkan patina. Aku pernah mencoba keduanya dalam satu musim: jaket kulit sintetis untuk hari-hari sibuk berjalan jauh, lalu mengganti ke kulit asli saat acara santai dengan teman-teman untuk nuansa yang lebih “bercerita”. Dan ya, aku pernah membeli potongan-potongan kecil dari urbanjacketars untuk melihat bagaimana finishing-nya di pasaran, lalu membandingkannya dengan pilihan lain yang ada.
Santai: Tips Perawatan Agar Jaket Tetap Nampak Baru
Merawat jaket kulit maupun sintetis itu sebenarnya tidak sesulit kelihatannya. Untuk kulit asli, mulailah dengan conditioning routine: pakai conditioner khusus kulit beberapa bulan sekali agar tidak retak, hindari paparan panas berlebih, dan simpan secara berdiri di gantungan yang cukup lebar agar tidak berubah bentuk. Jika terkena air hujan, biarkan mengering secara alami pada suhu kamar, lalu aplikasikan slip of conditioner untuk menjaga kelembapan. Hindari mesin cuci; cukup lap dengan kain lembap jika ada noda, lalu biarkan kering secara alami. Mengenai water-repellent spray khusus kulit juga bisa dipakai secara berkala untuk menjaga surface tetap tahan air, terutama jika kamu sering berada di outdoor. Untuk bagian warna, cek bagian kain lining secara berkala: jika ada bagian yang mulai pudar, bisa diperdalam dengan perawatan ringan pada bagian tersebut. Sementara itu, jaket kulit sintetis relatif lebih mudah dirawat. Cuci tangan dengan deterjen ringan atau gunakan mode lembut di mesin cuci jika labelnya mengizinkan. Hindari pemutih, suhu rendah, dan hindari pengeringan matahari langsung agar tidak mengeras atau menggelap. Setelah dicuci, biarkan dijemur hingga benar-benar kering sebelum disimpan. Untuk kedua material, latihan yang konsisten menjaga bentuk: gantung dengan hanger lebar, simpan di tempat yang tidak terlalu lembap, dan hindari meletakkan beban berat di atasnya. Aku juga selalu membawa kain microfiber kecil di tas untuk pembersihan cepat saat bepergian; itu cukup membantu menghilangkan debu atau noda kecil tanpa merusak permukaan. Dan kalau bosan dengan warna monokrom, tambahkan lapisan panas seperti hoodie warna terang di bawah jaket, agar tampilan streetwear terasa segar tanpa kehilangan kesan kuat. Ingin melihat variasi perawatan yang lebih praktis? Cek rekomendasi perawatan di urbanjacketars untuk inspirasi potongan dan finishing yang berbeda.
Desain & OOTD: Inspirasi Jalanan yang Bikin Kamu Minta Tambah Waktu Pakai
Untuk outfit jalanan yang tidak ribet tapi berbobot, aku sering mulai dari jaket bomber kulit sintetis dengan tee putih bersih, serta celana cargo atau chinos gelap. Sepatu sneakers putih bersih memberi kontras yang segar, lalu aksesoris seperti jam parkir kulit, topi beanie hitam, atau scarf tipis bisa menambah karakter tanpa overdrawn. Jika cuaca sedikit lebih sejuk, tambahkan hoodie oversized di bawah jaket untuk nuansa layered yang lazim di kota-kota besar. Opsi lain: jaket parka olive dengan knit turtle-neck, denim gelap, dan boots casual; look ini memberi kesan utilitarian tanpa kehilangan gaya. Untuk malam yang lebih formal-santai, coba padukan denim jacket dengan warna wash medium, tee hitam, dan sneakers kulit. Kamu bisa juga mengadopsi style minimal dengan satu warna dominan: jaket trench atau windbreaker warna abu-abu dengan base outfit warna netral, lalu tambahkan aksesori teks kecil seperti label kecil di dada atau patch yang tidak terlalu ramai. Satu hal yang aku pelajari: kunci OOTD jalanan adalah kenyamanan. Ketika jaket terasa pas di badan dan sirkulasi udara cukup, tampilan jadi terlihat natural, bukan dipaksakan. Aku sering memotret look ini saat jalan sore di sekitar blok perkantoran, lalu menyimpan beberapa potret itu sebagai referensi untuk minggu-minggu berikutnya. Jika kamu ingin melihat variasi look yang lebih banyak, kunjungi katalog online yang relevan seperti yang disediakan oleh urbanjacketars untuk melihat potongan-potongan terkini yang bisa kamu adaptasi dengan gaya pribadi.